Sabtu, 14 Januari 2017

Kesabaran Asiyah Istri Fir'aun

بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Rabb, Bangunkanlah Untukku


Sebuah Rumah di Sisi-Mu dalam Surga

Setiap manusia pasti pernah mengalami ujian dan
cobaan dalam kehidupannya di dunia. Terutama bagi setiap Muslim,
dimana Allah memberikan ujian dan cobaan untuk melihat keimanan hamba-hamba Nya.
Sebagaimana Firman Nya dalam surat Al-Ankabut ayat 2:

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabut:2)

Dengan ujian dan cobaan tersebut, maka terlihatlah tingkat keimanan
dan kesabaran seseorang. Sejatinya kesabaran tidak ubahnya bagaikan ‘besi yang ditempa terus menerus, hingga akhirnya menjadikannya pemotong yang hebat’ yang artinya bahwa ujian dan cobaan, sejatinya cara untuk meninggikan derajat bagi yang mampu melaluinya. Namun, terkadang seseorang merasa bahwa ujian yag dialaminya begitu besar dan tidak mampu dihadapi.

Padahal Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 286:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.......”

Jika direnungi, ujian dan cobaan pun juga dirasakan oleh para Nabi dan orang-orang sholeh, sebagaimana dalam hadits berikut yang artinya:

“Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh Sa’ad bin Abi Waqqosh rodiyallahu ‘anhu:” Ya Rosulullah! Siapakah yang paling berat ujiannya?”
Beliau menjawab,

“Para Nabi, kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah, maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya.

(HR. At-Tirmidzi no.2398, an-Nasai no. 7482, Ibnu Majah no.4523 (ash-Shohihah no.143)

Bahkan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, mengalami ujian dan cobaan,

dari Abu Sa'id Al-Khudry rodhiyallahu ‘anhu, dia berkata. 'Aku memasuki tempat Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam.
Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau.
Maka aku merasakan panas ditanganku di atas selimut.
Lalu aku berkata.
'Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimu'. Beliau berkata :'Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami'.
Aku bertanya.'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ?. Beliau menjawab. 'Para nabi. Aku bertanya. 'Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?. Beliau menjawab.'Kemudian orang-orang shalih.

Apabila salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, apabila salah seorang diantara mereka sungguh merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan".
Ditakhrij dari Ibnu Majah, hadits nomor 4024, Al-Hakim 4/307, di shohihkan Adz-Dzahaby.

Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui sejarah para Nabi dan orang-orang sholeh dalam menghadapi cobaan, karena dapat meningkatkan rasa sabar dan syukur. Berikut merupakan contoh keimanan dan kesabaran, ia adalah istri Fir’aun. Perumpamaan kualitas keimanan dan kesabaran bagi orang yang beriman (yang dikutip dari buku Tamasya ke Negeri Akhirat karya Syaikh Mahmud Al-Mishri).

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang yang beriman, ketika ia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkan lah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzolim.” (At-Tahrim:11)

Al-Hafizh ibnu Hajar berkata. “Termasuk keutamaan Asiyah istri Fir’aun adalah dia lebih memilih dibunuh dan diadzab di dunia daripada mencicipi kenikmatan semu nya (fath Al-Bari, 6/516 ).

Ibnu Katsir berkata, “Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya, dari jalur Sulaiman At-Taimi, “Bahwa istri Fir’aun disiksa diterik matahari, ketika mereka meninggalkannya, para malaikat memayunginya dengan sayap-sayap mereka, dan ia melihat rumahnya di surga.
Ibnu Jarir berkata, “Istri Fir’aun bertanya, “Siapa yang menang? Dijawab, “Musa dan Harun menang,” maka ia mengatakan, “Saya beriman terhadapTuhan Musa dan Harun.” Lalu Fir’aun mengirim utusan kepadanya seraya berkata, “Lihatlah batu cadas yang paling besar yang kalian jumpai, jika ia tetap dengan pendiriannya maka timpakan batu itu kepadanya, namun jika ia menarik perkataannya maka ia adalah istriku .” Ketika mereka mendatanginya, ia mengangkat pandangannya ke langit, ia melihat rumahnya di surga, maka ia tetap dengan pendiriannya dan nyawanya telah dicabut (Tafsir Ibnu Katsir, 4/393-394).

Dan dari Abu Hurairoh rodiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“ sesungguh-nya Fir’aun menyiapkan pasak untuk menyiksa istrinya: empat pasak di kedua tangan dan kedua kakinya. Ketika mereka meninggalkannya maka para malaikat menaunginya.
Lalu istri Fir’aun berkata : “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkan lah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzolim.” (At-Tahrim: 11), maka tampak olehnya rumahnya di surga.
(hadits riwayat Abu Ya’la, no. 2508, 6/35 dan Syaikh Al-Albani menghukuminya shohih dalam “As-Shohihah” no. 2508).


(Penjelasan kisah ini dikutip dari buku Tamasya ke Negeri Akhirat karya Syaikh Mahmud Al-Mishri, Penerbit Pustaka Al-Kautsar cetakan ke 6, halaman 86).

Lihat pula artikel terkait kisah diatas di link berikut:



Kata-kata Mutiara
Dari sholih bin Rustum, ia berkata “ Saya mendengar Al-Hasan (maksudnya Hasan Al Bashri, penj) ia berkata, “ Allah merahmati seseorang yang tidak terperdaya oleh banyaknya orang yang dia lihat; Anak Adam, sesungguhnya kamu akan mati sendirian, masuk liang kubur sendirian, dibangkitkan kembali sendirian. Anak Adam, kamu yang diberi beban dan hanya kamu yang dikehendaki (hilyah al-auliya’, 2/155).

Dari Hasyim, dari Al-Hasan, ia berkata “tidaklah seseorang hamba mengingat mati kecuali pasti terlihat dalam perbuatannya, dan tidaklah seorang hamba jauh angan-angannya kecuali dia salah dalam perbuatan (Imam Ahmad, kita Az-Zuhd halaman 236).

Diselesaikan Sabtu, 
15 Robiul Akhir 1438 H/
14 Januari 2017
Pukul 13:44,
Depok, Jawa Barat


EmoticonEmoticon

Entri Populer