Jangan salahkan
hari kemarin
Hari adalah kumpulan waktu yang
tersusun dari detik, menit dan jam,
setiap manusia yang bernyawa pasti memilikinya,
karena ia adalah hak atas nyawa yang berada di raganya.
Namun apapun yang telah berlalu dari waktu,
maka ia hanya akan menjadi masa lalu.
setiap manusia yang bernyawa pasti memilikinya,
karena ia adalah hak atas nyawa yang berada di raganya.
Namun apapun yang telah berlalu dari waktu,
maka ia hanya akan menjadi masa lalu.
Mungkin sebagian
dari kita merasa bahwa waktu sebagai suatu yang remeh, terkadang kita lalai
dari memahami dan memikirkan betapa penting dan berharganya waktu. Oleh karena
itu, perlulah kita belajar pentingnya detik waktu pada orang-orang yang selamat
dari kecelakaan, pada orang-orang yang selamat dari kebakaran, gempa bumi dan
pada setiap keadaan yang mengguncang dada pada tiap detik waktu.
Oleh karena itu sebelum datang
masa yang mengguncangkan hati, maka wajib bagi setiap manusia yang bernyawa
untuk merenungkan kemana masa hidupnya berlalu. Sebelum tidak ada kesempatan
waktu yang bermanfaat untuk dirinya.
Beruntunglah orang-orang yang
jasadnya telah tiada, namun amal dirinya mengalir sepanjang masa dan merugilah
orang yang hidup didunia lalu tidak menyiapkan amal apapun untuk matinya.
Jika kita melihat para
orang-orang sholeh ataupun ‘Ulama dimasa lampau, telah berapa lama mereka
meninggalkan dunia? Namun kita semua merasakan amal mereka tetap hidup dan
terus dipelajari sampai masa kini.
Maka mereka adalah orang-orang cerdas, yang
mengorbankan sedikit untuk mendapatkan sesuatu yang banyak. Berikut kisah nyata
tentang sahabat ‘Utsman bin ‘Affan Rhodiyallahu ‘anhu dengan amal jariyahnya dan
penjelasan dosa jariyah.
Wallahu A’lam.
26 Muharrom
1438 Hijriah
1438 Hijriah
Jam: 23:12
EmoticonEmoticon