Tips
Cerdas Membuat Judul Skripsi yang Mudah
Salah satu indikator yang menentukan kualitas Sumber Daya
Manusia di suatu negara ialah tingkat pendidikan. Secara umum pendidikan di
Indonesia dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan, yakni pendidikan
tingkat sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas dan perguruan tinggi,
dari tingkat strata satu (sarjana), strata dua (magister), hingga tingkat strata
tiga (doktor).
Dalam setiap tingkat pendidikan, pasti terdapat syarat yang
harus dipenuhi untuk menyelesaikan masa studi, seperti mengikuti Ujian Nasional
(UN), membuat skripsi, tesis ataupun disertasi.
Dalam pembahasan artikel sederhana ini, akan dijelaskan
mengenai tips-tips membuat judul skripsi yang mudah, tips ini saya dapatkan
dalam mata kuliah “metodologi penelitian dan diskusi dengan dosen”.
Menurut saya, pembahasan ini sangat penting untuk disebarkan melalui tulisan artikel, karena penjelasan seperti ini jarang diketahui banyak orang, maka saya berdoa pada Allah dan berusaha mencoba menyampaikan artikel ini dengan penjelasan yang mudah dipahami, Insya Allah.
Menurut saya, pembahasan ini sangat penting untuk disebarkan melalui tulisan artikel, karena penjelasan seperti ini jarang diketahui banyak orang, maka saya berdoa pada Allah dan berusaha mencoba menyampaikan artikel ini dengan penjelasan yang mudah dipahami, Insya Allah.
Baiklah langsung saja pembahasannya, tips membuat judul
skripsi yang mudah sebagai berikut:
1. Pelajari dan pahami
teori-teori yang telah dipelajari di semester sebelumnya.
Sebagai contoh saat semester sebelumnya, kita
belajar mengenai teori mengenai manajemen pendidikan yang baik oleh “.....”
atau teori lainnya yang pernah dipelajari.
2. Lihat fenomena-fenomena yang ada di lingkungan sekitar.
Objek penelitian pada tingkat sarjana strata
satu (S1), umumnya tidak sesulit dibandingkan untuk tingkatan tugas akhir magister
(S2) dan doktor (S3). Karena pada tingkat S1, penelitian yang digali umumnya
mengenai penerapan teori yang tidak sesuai dengan keadaan di masyarakat
biasanya.
Setelah kita mempelajari teori yang pernah
dipelajari (dalam tahap 1), maka tahap berikutnya yaitu melihat
fenomena-fenomena yang ada dilingkungan
masyarakat.
Contoh:
Dalam teori manajemen pendidikan (misalnya),
faktor yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan adalah sarana prasarana,
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan dan akses lokasi yang mudah,
namun ternyata kita temui fenomena di sebuah sekolah, bahwa faktor diatas
(sarana prasarana, kualitas SDM pendidikan dan akses lokasi yang mudah) tidak
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan, maka disini kita dapat
menjadikannya sebagai judul skripsi, dan mencari data penelitiannya.
Contoh
lain:
Secara teori setiap pengendara seharusnya
berhenti saat rambu lampu merah dan berjalan saat rambu lampu hijau. Namun
dalam fenomena yang terjadi, ternyata teori ini tidak berlaku semestinya,
dimana banyak pengendara yang tidak berhenti saat rambu lampu merah, maka dari
sini kita dapat melakukan penelitian
tentang hal ini, dengan judul: “pengaruh pemahaman berkendara, terhadap
ketaatan rambu lalu lintas.
Salah satu faktor yang selalu menjadi
permasalahan penelitian adalah sulitnya mencari data penelitian, data yang
mudah didapatkan umumnya berasal dari sumber data sekunder, seperti BPS, OJK,
BI, dan sebagainya, namun jika kita ingin menggunakan data primer juga tidak
masalah, selama datanya mudah didapat, seperti kuesioner, wawancara, observasi
dan sebagainya. Alasannya, bila data
penelitian yang kita buat sulit didapat. Maka akan memakan waktu yang lama dan juga
menghabiskan biaya yang besar untuk memperolehnya.
4. Pastikan judul yang ditentukan, telah terdapat penelitian yang dilakukan sebelumnya, seperti penelitian di jurnal internasional dan penelitian lainnya (IDEALNYA).
Pada tahap strata satu (S1), tujuan pembuatan skripsi adalah agar mahasiswa mampu membuat suatu karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya, yang diperkuat oleh argumentasi ilmiah (teori/pendapat ahli/penelitian). Lantas pertanyaannya mengapa kita harus memastikan judul yang ditentukan, telah terdapat penelitian yang dilakukan sebelumnya?, karena saat kita di uji dalam sidang skripsi, kita dapat memiliki hujjah (dasar yang kuat) dalam menjawab pertanyaan penguji
5. Perbanyak referensi teori/pendapat ahli, untuk menguatkan penelitian yang kita tulis.
Mungkin akan muncul pertanyaan dari diri
kita, Bagaimana cara mencari referensi yang mudah, jika kita bingung mencari
referensi? Ini merupakan permasalahan klasik yang dihadapi saat menulis skripsi,
maka solusi dari permasalahan ini ialah dengan mencari beberapa buah jurnal
atau penelitian (skripsi, thesis, disertasi dan sebagainya), yang sesuai dengan
tema yang sedang kita tulis, lalu perhatikan daftar pustaka jurnal/penelitian
tersebut. Dengan begitu, kita dapat dengan mudah memperoleh rujukan.
Contoh daftar pustaka dalam sebuah skripsi:
pada gambar di atas jika pembahasan yang ingin
kita tulis mengenai “zakat”, maka kita dapat merujuk penjelasan Muhammad
Daud, dkk dalam karyanya “sistem ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf” yang dapat kita lihat dalam daftar
pustaka penelitian tentang zakat, yang dilakukan orang lain, seperti diatas.
Seandainya kita masih belum dapat menemukan judul skripsi, maka saran saya: teruslah berusaha, berdoa dengan sebaik mungkin lalu bertawakkal pada Nya.
Baca juga : tawakkal yang sebenarnya
tentu kelak akan ada hasil yang didapati
Insya Allah, artikel ini akan diterus diperbaiki, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, tentu akan meningkatkan kualitas artikel ini.
Semoga bermanfaat, dan semoga Allah berkahi umur
dan ilmu yang telah kita pelajari, Aaaminn.
Keterangan:
Data primer: data yang diperoleh langsung
saat penelitian
Data sekunder: data yang diperoleh dari pihak
lain (BPS, BI, OJK, dll).
8 April
2017
Depok, Jawa
Barat
EmoticonEmoticon