Selasa, 10 Januari 2017

Mengambil yang Tercuri

Tags
بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Mengambil yang Tercuri

Bagaimanakah rasanya ketika harta benda berharga kita dicuri oleh seseorang? Tentulah kita tidak ingin hal itu terjadi, terlebih lagi apabila harta tersebut merupakan harta yang sangat penting bagi kehidupan. Namun sayangnya terkadang kita tidak menyadari, bahwa harta kita telah hilang dan menjadi santapan para pecuri.

Pertanyaannya adalah apakah harta tersebut, hingga banyak yang terpedayai?
Harta tersebut adalah waktu senggang ~contohnya ketika menunggu, menanti seseorang, dan sebagainya~, yang terkadang luput dari manfaat dan amal.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk mencegahnya dari pencuri dan berusaha menjaganya. Maka hal yang dapat kita lakukan adalah memanajemen waktu (silahkan baca artikel berikut: 15 tips cerdas mengatur waktu), berusaha dan berikutnya, senantiasa berdoa memohon perlindungan pada Allah untuk dapat memanfaatkan setiap detik waktu dengan amal kebaikan.

Lalu bagaimanakah caranya melindungi waktu kita dari para pencuri? Caranya, ialah dengan mengisinya dengan suatu amal yang bermanfaat. Dalam Islam terdapat amalan-amalan yang ringan namun memiliki pahala yang besar, maka sebagai Muslim yang cerdas kita harus mampu memaksimalkan nikmat Allah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Berikut merupakan amal-amal yang ringan, namun memiliki pahala yang besar, beberapanya penulis kutip dari (selengkapnya klik http://ukhuwahislamiah.com) dengan beberapa penyesuaian kata.

Berikut amalan-amalan yang ringan, namun memiliki pahala yang besar tersebut:

1. Mengikuti adzan muadzin.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar rodhiyallahu ‘anhuma Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Jika kalian mendengar muadzin maka ucapkan seperti yang dia ucapkan lalu bersholawatlah atasku, sesungguhnnya barangsiapa bersholawat atasku sekali maka Allah bersholawat atasnya sepuluh kali. Lalu mohonlah Allah bagiku wasilah karena sesungguhnya dia adalah kedudukan  di Surga yang tidak diberikan kecuali bagi seorang hamba dari hamba Nya dan saya berharap sayalah hamba tersebut. Barangsiapa memintakan untukku wasilah maka dia berhak atas syafaatku.” [hadits riwayat Muslim]

Dan dari Jabir rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Barangsiapa mengucapkan saat mendengar panggilan (adzan): Allahuma robbi haadzihid dakwatit taammati washolaatul qaaimah aati muhammadanil wasiilata walfadhiilata wab’atshu maqaamam mahmuudal ladzii wa’attahu, maka ia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.” [hadits riwayat Bukhori]

2. Sholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa bersholawat atasku sekali maka Allah bersholawat atasnya sepuluh kali.” [hadits riwayat Muslim dari sahabat Abu Huroiroh]. Dalam riwayat Imam Ahmad dan Nasa’i ada tambahan dari Anas bin Malik secara marfu’, “Dan dihapus baginya sepuluh kejelekan dan dinaikkan baginya sepuluh derajat.”
Dan dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa bersholawat atasku sepuluh kali di waktu pagi dan sepuluh kali di waktu sore maka ia mendapakan syafaatku di hari kiamat kelak.” [hadits riwayat Thobroni]

3. Ucapan “Subhaanallahu Wabihamdih 100 x.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan “Subhanallahu wabihamdih” 100 x dalam sehari maka dihapuskan darinya kesalahan-kesalahan meskipun sebanyak buih lautan.” [hadits riwayat Bukhori dan Muslim]

4. Memberi salam dan menyalami sesama Muslim.
Dari sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin jika bertemu mukmin yang lain, lalu mengucapkan salam dan menyalaminya maka berguguranlah dosa keduanya sebagaimana bergugurannya daun dari pohon.” [Diriwayatkan Thobroni dalam Ausath dan dia memiliki penguat. Disahihkan oleh syaikh Albani]

5. Berjalan memenuhi keperluan saudara Muslim.
Sabda Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassalam, “Bahwasanya saya berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi suatu keperluan lebih saya cintai daripada beriktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan.”
[hadits riwayat Thobroni dari ‘Abdullah bin ‘Umar rodhiyallahu ‘anhuma].

6. Menangguhkan pinjaman bagi seorang yang kesulitan atau meringankannya.
Dari Abu Yassar radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menangguhkan (pinjaman) bagi seorang yang kesulitan (untuk melunasi) atau membebaskan (hutangnya) maka Allah akan menaunginya di hari kiamat dibawah naungan Arsy-Nya, di hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.” [hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi dengan lafadh yang mirip]

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi tangguh atas seorang yang kesulitan (melunasi hutangnya) maka baginya setiap hari ada pahala sedekah semisalnya sampai jatuh tempo. Jika telah jatuh tempo dan memberi tangguh lagi maka baginya tiap hari ada pahala sedekah dua kali semisalnya.” [hadits riwayat Ahmad, Baihaqy dan Hakim, disohihkan syaikh Albani]
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan di hari kiamat.” [hadits riwayat Muslim]

7. Berdzikir
Diantara kalimat dzikir yang memiliki pahala yang besar ganjarannya adalah sebagai berikut, dari Abu Huroiroh rodiyallahu ‘anhu dari Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
 “Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu : Subhanallah wa bi hamdih, Subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci AllahYang Maha Agung)”. Hadits riwayat Bukhori no. 6682 dan Muslim 2694)


Mungkin itulah beberapa amalan yang ringan namun memiliki pahala yang besar disisi Allah, sebagai Muslim tentu kita harus mampu memaksimalkan amal di setiap waktu. 
Seandainya suatu ketika kita tengah menunggu seseorang selama lima belas menit, maka bila kita cermat dengan waktu tersebut maka kita dapat memaksimalkannya dengan bertasbih memuji Allah, atau bersholawat atau dengan amalan lainnya -yang tentu memiliki nilai pahala di sisi Allah-.

Sehingga waktu senggang kita memiliki nilai pahala dan manfaat, dan kita semua tidak mengetahui dengan amal apa kita diwafatkan Allah, maka karena itu kita terus berupaya melakukan amal sholeh setiap waktunya dan berharap wafat dalam amal sholeh yang kita lakukan.

Keterangan :Tulisan ini merupakan renungan dan sebuah nasihat bagi penulis untuk senantiasa memperbaiki diri dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dengan amal sholeh. Serta penulis berdo’a semoga tulisan sederhana ini, dapat bermanfaat bagi kita semua (setiap Muslim), Aaaminnnn..
Wallahu A’lam.

Diperbarui, 13 Robi’ul Akhir 1438 H/
12 Januari 2017
Pukul 7:31, Depok Jawa Barat


EmoticonEmoticon

Entri Populer