Mengambil
yang Tercuri
Bagaimanakah rasanya ketika harta benda berharga
kita dicuri oleh seseorang? Tentulah kita tidak ingin hal itu terjadi, terlebih
lagi apabila harta tersebut merupakan harta yang sangat penting bagi kehidupan.
Namun sayangnya terkadang kita tidak menyadari, bahwa harta kita telah hilang
dan menjadi santapan para pecuri.
Pertanyaannya adalah apakah harta tersebut, hingga banyak yang terpedayai?
Pertanyaannya adalah apakah harta tersebut, hingga banyak yang terpedayai?
Harta tersebut adalah waktu senggang ~contohnya
ketika menunggu, menanti seseorang, dan sebagainya~, yang terkadang luput dari
manfaat dan amal.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk mencegahnya dari pencuri dan berusaha menjaganya. Maka hal yang dapat kita lakukan adalah memanajemen waktu (silahkan baca artikel berikut: 15 tips cerdas mengatur waktu), berusaha dan berikutnya, senantiasa berdoa memohon perlindungan pada Allah untuk dapat memanfaatkan setiap detik waktu dengan amal kebaikan.
Lalu bagaimanakah caranya melindungi waktu kita
dari para pencuri? Caranya, ialah dengan mengisinya dengan suatu amal yang
bermanfaat. Dalam Islam terdapat amalan-amalan yang ringan namun memiliki pahala
yang besar, maka sebagai Muslim yang cerdas kita harus mampu memaksimalkan nikmat
Allah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Berikut merupakan amal-amal yang ringan, namun memiliki pahala yang besar, beberapanya penulis kutip dari (selengkapnya klik http://ukhuwahislamiah.com) dengan beberapa penyesuaian kata.
Berikut amalan-amalan yang ringan, namun memiliki pahala yang besar tersebut:
1. Mengikuti
adzan muadzin.
Dari ‘Abdullah
bin ‘Umar rodhiyallahu ‘anhuma Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
“Jika kalian mendengar muadzin maka ucapkan seperti yang dia ucapkan lalu
bersholawatlah atasku, sesungguhnnya barangsiapa bersholawat atasku sekali maka
Allah bersholawat atasnya sepuluh kali. Lalu mohonlah Allah bagiku wasilah
karena sesungguhnya dia adalah kedudukan
di Surga yang tidak diberikan kecuali bagi seorang hamba dari hamba Nya
dan saya berharap sayalah hamba tersebut. Barangsiapa memintakan untukku
wasilah maka dia berhak atas syafaatku.” [hadits riwayat Muslim]
Dan dari
Jabir rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam
bersabda: “Barangsiapa mengucapkan saat mendengar panggilan (adzan): Allahuma
robbi haadzihid dakwatit taammati washolaatul qaaimah aati muhammadanil
wasiilata walfadhiilata wab’atshu maqaamam mahmuudal ladzii wa’attahu, maka ia
berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.” [hadits riwayat Bukhori]
2. Sholawat
atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari
Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu berkata, Rosulullah shollallahu ‘alaihi
wassallam bersabda, “Barangsiapa bersholawat atasku sekali maka Allah bersholawat
atasnya sepuluh kali.” [hadits riwayat Muslim dari sahabat Abu Huroiroh]. Dalam
riwayat Imam Ahmad dan Nasa’i ada tambahan dari Anas bin Malik secara marfu’,
“Dan dihapus baginya sepuluh kejelekan dan dinaikkan baginya sepuluh derajat.”
Dan dari
Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wassallam
bersabda, “Barangsiapa bersholawat atasku sepuluh kali di waktu pagi dan
sepuluh kali di waktu sore maka ia mendapakan syafaatku di hari kiamat kelak.”
[hadits riwayat Thobroni]
3. Ucapan
“Subhaanallahu Wabihamdih 100 x.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan “Subhanallahu wabihamdih” 100 x dalam sehari maka
dihapuskan darinya kesalahan-kesalahan meskipun sebanyak buih lautan.” [hadits
riwayat Bukhori dan Muslim]
4. Memberi
salam dan menyalami sesama Muslim.
Dari
sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin jika bertemu mukmin yang lain, lalu
mengucapkan salam dan menyalaminya maka berguguranlah dosa keduanya sebagaimana
bergugurannya daun dari pohon.” [Diriwayatkan Thobroni dalam Ausath dan dia
memiliki penguat. Disahihkan oleh syaikh Albani]
5. Berjalan
memenuhi keperluan saudara Muslim.
Sabda Rosulullah
shollallahu ‘alaihi wassalam, “Bahwasanya saya berjalan bersama saudaraku untuk
memenuhi suatu keperluan lebih saya cintai daripada beriktikaf di masjid ini
(masjid Nabawi) selama sebulan.”
[hadits
riwayat Thobroni dari ‘Abdullah bin ‘Umar rodhiyallahu ‘anhuma].
6. Menangguhkan
pinjaman bagi seorang yang kesulitan atau meringankannya.
Dari Abu
Yassar radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menangguhkan (pinjaman) bagi seorang yang kesulitan (untuk
melunasi) atau membebaskan (hutangnya) maka Allah akan menaunginya di hari
kiamat dibawah naungan Arsy-Nya, di hari tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya.” [hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi dengan lafadh yang mirip]
Dari
Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa memberi tangguh atas seorang yang kesulitan (melunasi hutangnya)
maka baginya setiap hari ada pahala sedekah semisalnya sampai jatuh tempo. Jika
telah jatuh tempo dan memberi tangguh lagi maka baginya tiap hari ada pahala
sedekah dua kali semisalnya.” [hadits riwayat Ahmad, Baihaqy dan Hakim, disohihkan
syaikh Albani]
Rosulullah
shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa membebaskan seorang muslim
dari suatu kesulitan di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu
kesulitan di hari kiamat.” [hadits riwayat Muslim]
7. Berdzikir
Diantara
kalimat dzikir yang memiliki pahala yang besar ganjarannya adalah sebagai
berikut, dari Abu Huroiroh rodiyallahu ‘anhu dari Nabi shollallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda :
“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat
ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu : Subhanallah wa bi hamdih, Subhanallahil
‘azhim (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci AllahYang Maha
Agung)”. Hadits riwayat Bukhori no. 6682 dan Muslim 2694)
Mungkin itulah beberapa amalan yang ringan
namun memiliki pahala yang besar disisi Allah, sebagai Muslim tentu kita harus
mampu memaksimalkan amal di setiap waktu.
Seandainya suatu ketika kita tengah menunggu seseorang selama lima belas menit, maka bila kita cermat dengan waktu tersebut maka kita dapat memaksimalkannya dengan bertasbih memuji Allah, atau bersholawat atau dengan amalan lainnya -yang tentu memiliki nilai pahala di sisi Allah-.
Sehingga waktu senggang kita memiliki nilai pahala dan manfaat, dan kita semua tidak mengetahui dengan amal apa kita diwafatkan Allah, maka karena itu kita terus berupaya melakukan amal sholeh setiap waktunya dan berharap wafat dalam amal sholeh yang kita lakukan.
Seandainya suatu ketika kita tengah menunggu seseorang selama lima belas menit, maka bila kita cermat dengan waktu tersebut maka kita dapat memaksimalkannya dengan bertasbih memuji Allah, atau bersholawat atau dengan amalan lainnya -yang tentu memiliki nilai pahala di sisi Allah-.
Sehingga waktu senggang kita memiliki nilai pahala dan manfaat, dan kita semua tidak mengetahui dengan amal apa kita diwafatkan Allah, maka karena itu kita terus berupaya melakukan amal sholeh setiap waktunya dan berharap wafat dalam amal sholeh yang kita lakukan.
Keterangan :Tulisan ini merupakan renungan dan sebuah
nasihat bagi penulis untuk senantiasa memperbaiki diri dan memanfaatkan waktu
dengan sebaik mungkin dengan amal sholeh. Serta penulis berdo’a semoga tulisan
sederhana ini, dapat bermanfaat bagi kita semua (setiap Muslim), Aaaminnnn..
Wallahu A’lam.
Diperbarui,
13 Robi’ul Akhir 1438 H/
12
Januari 2017
Pukul 7:31, Depok Jawa
Barat
EmoticonEmoticon