nasihati
aku, jangan kau puji aku
Mungkin beberapa/sebagian orang disekitar kita menganggap
sahabat-sahabat yang senantiasa memuji dirinya adalah sahabat yang terbaik
dalam hidup ini.
Namun kita semua mengetahui bahwa, setiap manusia tidak luput dari
kesalahan dan kekeliruan, maka karena itu kita semua sangat membutuhkan nasihat
untuk segera memperbaikinya. Lantas apakah sahabat yang selalu memuji setiap
keadaan disebut sahabat yang terbaik? Tentu tidak, karena sahabat yang selalu
memuji -walau ia tahu kita melakukan kesalahan dan kekeliruan- maka sesungguhnya ia bagaikan “bara api kecil
ditengah padang ilalang yang luas, yang perlahan membakar seluruh hutan,
padahal semua bermula dari bara kecil yang sengaja tidak dipadamkan”
tentulah kita tidak ingin seperti permisalan tersebut.
Oleh karena itu kita sangat membutuhkan sahabat yang dapat
menasihati bila kita melakukan kesalahan dan kekeliruan, serta mampu memberi
semangat, serta pujian sekedar dan seperlunya.
Dan nasihat yang terindah dan terbaik adalah nasihat yang
menjadikan kita dekat dengan Nya, Nasihat yang disandarkan pada Allah dan Rosul
Nya, Nasihat yang menjadikan kita selalu mengingat jauhnya perjalanan dan
bergegas menyiapkan bekal sebaik-baiknya.
Dan sahabat yang memberi nasihat (karena Allah) pada kita,
ia bagaikan: Seorang pengelana yang memberi nasihat dan peringatan pada
pengelana lain yang hendak menyelusuri suatu jalan yang tidak ia ketahui, dan
berkata : wahai sahabatku janganlah engkau menuju jalan tersebut, sungguh aku
telah mengetahui bahwa jalan itu dapat mengantarmu pada bahaya jurang curam,
jika engkau berkehendak mari kita berjalan bersama melalui jalan yang
aman yang telah aku ketahui.
Oleh karena itu, jangan pernah sepelekan nasihat yang didasarkan
pada Allah dan Rosul Nya, walau terkadang nasihat itu datang dari sahabat yang
dipandang rendah, padahal sesungguhnya ia adalah sahabat terbaik dalam
menyusuri perjalanan dunia menuju akhirat.
Wallahu a’lam.
Berikut adalah Nasihat dalam Al-Quran dan As-Sunnah, semoga kita
senantiasa diberi kemudahan dalam memperbaiki diri dan saling menasihati dan
mengingati dalam kebaikan dan kebenaran.
Kita semua berharap kelak, orang tua, keluarga dan sahabat-sahabat
kita, Allah kumpulkan dalam Surga-Nya, karena kita saling mencintai dan
menasihati karena Nya.
Aaaaminnnnn..
Beberapa nasihat dalam Al-Quran dan As-Sunnah:
Firman Allah dalam Al-Quran :
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Quran surat al-‘asr
ayat 1-3, yang artinya:
(1) Demi masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasihat menasihati supaya
mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hadid ayat ( 20 ), yang
artinya:
”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah
permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu
serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering
dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti)
ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan
dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-muttofifin ayat 22-28:
(22) Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam
kenikmatan yang besar (surga), (23) mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil
memandang. (24) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang
penuh kenikmatan. (25) Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak
(tempatnya), (26) laknya adalah kesturi dan untuk yang demikian itu
hendaknya orang berlomba-lomba. (27) Dan campuran khamar murni itu adalah dari
tasnim, (28) (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang
didekatkan kepada Allah.
Allah Subhanahu wata’alala berfirman dalam Al-Quran surat
Al-Haqqoh (surat ke 69) yang menggambarkan kondisi seseorang hamba di hari
kiamat :
(13) Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, (14) dan
diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
(15) Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, (16) dan terbelahlah langit,
karena pada hari itu langit menjadi lemah. (17) Dan malaikat-malaikat berada di
penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung
'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (18) Pada hari itu kamu dihadapkan
(kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
(19) Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari
sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku
(ini)". (20) Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui
hisab terhadap diriku. (21) Maka orang itu berada dalam kehidupan yang
diridhai, (22) dalam surga yang tinggi, (23) buah-buahannya dekat, (24) (kepada
mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang
telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".
(25) Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan
kepadaku kitabku (ini). (26) Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap
diriku. (27) Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. (28) Hartaku sekali-kali tidak
memberi manfaat kepadaku. (29) Telah hilang kekuasaanku daripadaku". (30)
(Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
(31) Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (32)
Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. (33)
Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. (34) Dan
juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. (35)
Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
Dalam Hadits:
Dari Ibnu ‘Umar rodhiyallahu
‘anhum berkata: Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam memegang kedua pundak saya seraya
bersabda :
“ Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara ”,
Ibnu ‘Umar berkata: “Jika kamu berada di sore hari jangan
tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari,
gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk
kematianmu.”
[HR. Bukhari]
Nasihat Rosulullah dalam hadits lain:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai
kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya
di Hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya
akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib)
seorang muslim, Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu
menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh
jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga.
Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah
dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka
ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi
malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa
yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya.
[HR. Muslim]
Terakhir, kita semua berharap, memiliki sahabat-sahabat yang kelak
dapat membawa pada kebahagian sejati di sisi-Nya, sahabat yang tidak melalaikan
kita dari menyiapkan amal dan sebaik-baiknya bekal.
Wallahu a’lam, semoga bermanfaat.
Nasihati Aku
tentang singkatnya persinggahan
ini,
dan jauhnya perjalanan yang
akan dilalui.
Jika benar engkau sahabatku.
Depok, Hari jumat malam
2 Robi’ul awwal 1438 H
1 November 2016 M
Pukul 22:25
EmoticonEmoticon