Teruslah
bersyukur
Terik panas, deras hujan dan
perubahan diantara keduanya adalah suatu yang lumrah terjadi, semua ini adalah
salah satu tanda yang agung dari ciptaan-Nya bahwa setiap hal memiliki keadaan
yang dapat berubah-ubah.
Namun terkadang, seseorang mengalami perubahan keadaan yang menimpanya, seperti dari keadaan baik menjadi buruk, kebahagian menjadi kesedihan, kemudahan menjadi kesulitan dan perubahan keadaan lainnya.
Namun terkadang, seseorang merasa bahwa setiap permasalahan yang dialaminya adalah masalah yang “amat” besar, berat dan sulit dibanding orang lain. Terkadang sisi ke “aku-an” selalu menjadi sudut pandang tunggal dalam menyikapi keadaan yang dialami, sehingga menjadikan diri menjadi berpikiran negatif dan putus asa atas masalah/beban yang dihadapi, padahal bisa jadi permasalahan yang dihadapi hanya secuil masalah dari permasalahan sehari-hari yang dialami saudaranya bila ia pandai mengamati.
Dan ketahuilah pandangan sempit dapat merusak nikmat yang banyak, sedikit berfikir membuat diri kikir –bersyukur-, dan jalan keluh kesah hanya akan menjadikan hidup susah. Jika pandangan hidup diri masih pada “ke aku-an”, maka masalah kecil akan selalu besar, keadaan lapang menjadi sempit serta hidup menjadi terasa sulit.
Sebagaimana seorang yang merasa paling sengsara atas luka ditangannya, padahal terdapat orang-orang yang lain yang keadaan lebih berat dari yang dihadapinya. Ingatlah bahwa nikmat-Nya teramat banyak, maka bersyukurlah setiap saat, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surat Ibrohim ayat 7 :
Namun terkadang, seseorang mengalami perubahan keadaan yang menimpanya, seperti dari keadaan baik menjadi buruk, kebahagian menjadi kesedihan, kemudahan menjadi kesulitan dan perubahan keadaan lainnya.
Namun terkadang, seseorang merasa bahwa setiap permasalahan yang dialaminya adalah masalah yang “amat” besar, berat dan sulit dibanding orang lain. Terkadang sisi ke “aku-an” selalu menjadi sudut pandang tunggal dalam menyikapi keadaan yang dialami, sehingga menjadikan diri menjadi berpikiran negatif dan putus asa atas masalah/beban yang dihadapi, padahal bisa jadi permasalahan yang dihadapi hanya secuil masalah dari permasalahan sehari-hari yang dialami saudaranya bila ia pandai mengamati.
Dan ketahuilah pandangan sempit dapat merusak nikmat yang banyak, sedikit berfikir membuat diri kikir –bersyukur-, dan jalan keluh kesah hanya akan menjadikan hidup susah. Jika pandangan hidup diri masih pada “ke aku-an”, maka masalah kecil akan selalu besar, keadaan lapang menjadi sempit serta hidup menjadi terasa sulit.
Sebagaimana seorang yang merasa paling sengsara atas luka ditangannya, padahal terdapat orang-orang yang lain yang keadaan lebih berat dari yang dihadapinya. Ingatlah bahwa nikmat-Nya teramat banyak, maka bersyukurlah setiap saat, karena Allah berfirman dalam Al-Quran surat Ibrohim ayat 7 :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ
لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ {7}
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. "
Oleh karena itu marilah setiap
kondisi apapun yang di alami,
selalu jalani dengan bersyukur pada-Nya.
Tulisan ini adalah sebuah nasihat untuk diriku sendiri dan untuk kita semua,
semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur dalam berbagai keadaan yang tercerminkan dalam amalan, ucapan lisan dan hati. aaminnnn.
selalu jalani dengan bersyukur pada-Nya.
Tulisan ini adalah sebuah nasihat untuk diriku sendiri dan untuk kita semua,
semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur dalam berbagai keadaan yang tercerminkan dalam amalan, ucapan lisan dan hati. aaminnnn.
Sebagai penutup berikut sebuah kisah yang semoga dapat menjadikan diri selalu bersyukur kisah ujian kesabaran dan artikel tentang cara untuk bersyukur dan memahami syukur.
Wallahu a’lam
Ditulis Kamis,
29 Dzul Qa’dah 1437 Hijriyah/
01 September 2016
Jam 23:31
malam
EmoticonEmoticon